Jakarta|taranews.id-Dewan Penasihat BAKORNAS FOKUSMAKER Azka Aufary Ramli menyampaikan pandangan kritis mengenai peran strategis universitas dalam kehidupan demokrasi dan kebangsaan. Azka “menekankan bahwa universitas sejatinya adalah miniatur dari parlemen Indonesia, tempat bertemunya ide, gagasan, perdebatan sehat, serta pembentukan karakter kepemimpinan bangsa.”
“Universitas bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi merupakan ruang dialektika tempat mahasiswa dilatih berpikir kritis, menyuarakan aspirasi, serta mengasah kepekaan sosial dan politik. Dalam konteks itu, universitas sesungguhnya mencerminkan fungsi parlemen dalam skala akademik,” ujar Azka
Sebagai pilar intelektual bangsa, kampus berfungsi membentuk budaya demokrasi melalui organisasi mahasiswa, forum diskusi terbuka, dan kebebasan mimbar akademik. Di sinilah nilai-nilai deliberatif yang menjadi ciri utama parlemen dibentuk sejak dini — dengan etika, argumen, dan tanggung jawab moral.
Lebih jauh, Azka Aufary Ramli mengingatkan bahwa tantangan bangsa ke depan menuntut pemimpin yang lahir dari proses panjang, bukan instan.
“Jika parlemen adalah tempat keputusan politik bangsa diambil, maka universitas adalah ladangnya kaderisasi — tempat benih-benih negarawan ditanam,” tegasnya.
Beliau juga mendorong seluruh civitas akademika untuk terus menjaga marwah kampus sebagai ruang terbuka yang bebas dari intimidasi, antiintelektualisme, dan pragmatisme politik. Dalam suasana politik nasional yang semakin dinamis, universitas harus menjadi jangkar keseimbangan dan pencetak generasi penerus yang visioner serta berintegritas (**)